Warga Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Ditangkap-Diadili di Australia

Poker Online, Togel Singapura, Togel HongkongPoker Online, Togel Singapura, Togel Hongkong

warga-indonesia-jadi-tersangka-penipuan-ditangkap-diadili-di-australia

Warga Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Ditangkap-Diadili di Australia

Situs Togel Terpercaya –Kepolisian negara anggota New South Wales sudah mengonfirmasi penangkapan Prima Putri Ratnasari dengan lima tuduhan “memperoleh keuntungan finansial secara tidak jujur, dan lain-lain melalui penipuan”.
Nama Prima Putri Ratnasari atau yang terhitung dikenal dengan nama Putry Thornhill pertama kali mencuat lebih kurang empat th. yang lalu.

Namanya beredar di sejumlah Facebook group, yang dibikin oleh orang-orang yang mengaku sebagai korban dari Putry, atau mewakili beberapa pihak dengan keluhan yang sama: ditipu dengan kedok tas mewah.

Kebanyakan yang menjadi tertipu oleh perempuan, yang saat itu berdomisili di negara anggota New South Wales, adalah warga Indonesia di Australia.

Mereka menyebutkan sudah membawa dampak laporan kepada polisi, tetapi sebab Putry telanjur pulang ke Indonesia, polisi Australia menyebutkan “orang yang dicari akan ditangkap jika ia kembali ke Australia”, seperti terungkap dari dokumen yang diperoleh dan dibaca oleh ABC.

Empat th. berlalu, nama Putry mencuat kembali kala ia terbang kembali ke Australia.

Ia kembali dituduh jalankan penipuan oleh sejumlah orang, tetapi kali ini kedoknya berlainan yaitu tawaran investasi vila di Bali.

Ada setidaknya empat orang yang mengaku kepada ABC menjadi korban penipuan Putry yang menawarkan mereka berinvestasi dengan jenis bagi hasil.

Dua di antaranya berkebangsaan Australia, satu warga Amerika Serikat, dan satu kembali orang Kanada.

Warga Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Ditangkap-Diadili di Australia

Setelah mereka menyerahkan sejumlah uang, yang jika dijumlahkan totalnya lebih kurang Rp1,2 miliar (AU$120,000), villa yang dijanjikan tak kunjung terealisasi saat keuntungannya pun tak ada.

Mencium gelagat tak beres, keempatnya berharap uang mereka dikembalikan. Tapi mereka lebih sering menerima penjelasan alasan Putry belum bisa mengembalikannya, dibanding transferan dana.

Merasa terus dijanjikan tanpa kepastian, mereka sudah melaporkan Putry ke sejumlah lembaga, menjadi ke Scamwatch, polisi wilayah, polisi federal, lebih-lebih sampai ke Kepolisian Daerah Bali, area domisili paling akhir Putry.

Ditangkap sesudah empat tahun
Kepastian penangkapan Putri Prima Ratnasari atau Putry Thornhill didapatkan oleh ABC dari kepolisian New South Wales.

Pada hari Senin, 29 Juli 2024, polisi menangkap seorang perempuan berusia 29 th. di Gateway Boulevard di Morisset.

Ia dibawa ke Kantor Polisi Newcastle di mana ia didakwa dengan lima tuduhan meraih keuntungan finansial secara tidak jujur, dll. melalui penipuan.

Ia diberikan jaminan bersyarat yang ketat untuk hadir di Pengadilan Lokal Newcastle pada hari Kamis, 8 Agustus 2024.

Polisi menyebutkan Putry sudah mengaku bersalah atas tuduhan-tuduhan berikut dan sudah menghadiri sidang vonis pada 12 Agustus 2024.

Pengadilan lokal Gosford di New South Wales terhitung membetulkan jika Putri Prima Ratnasari sudah merintis sidang dan hasilnya diumumkan hari Senin tempo hari (12/08).

Menurut informasi yang disampaikan oleh Gosford Local Court kepada ABC, “pelaku, PRIMA PUTRI RATNASARI, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman Perintah Koreksi Masyarakat (Community Correction Order atau CCO) sepanjang 18 bulan yang di awali pada 12 Agustus 2024 dan berakhir pada 11 Februari 2026.”

Menurut website pengadilan NSW, pengadilan bisa gunakan bentuk hukuman CCO untuk menghukum pelanggar atas kejahatan yang tidak perlu hukuman penjara, tetapi kejahatan berikut terhitung tidak bisa hanya dijatuhi denda atau hukuman yang lebih rendah.

CCO adalah perintah pengadilan yang sangat mungkin terpidana merintis hukuman di sedang masyarakat dengan syarat dan ketentuan.

Selain CCO, Putry terhitung diperintahkan oleh pengadilan untuk membayar sejumlah kompensasi atas perbuatannya.

Seorang juru berbicara dari Departemen Dalam Negeri, departemen yang berwenang didalam urusan keimigrasian di Australia, menyebutkan “tidak mengomentari masalah individual” saat ABC Indonesia bertanya implikasi putusan pengadilan ini pada Putry yang memegang paspor Indonesia.

Tetapi didalam pernyataannya, juru berbicara berikut menekankan seluruh warga negara non-Australia yang idamkan masuk atau tinggal di Australia wajib mencukupi persyaratan Undang-Undang Migrasi 1958 dan Peraturan Migrasi 1994, terhitung persyaratan identitas, kesehatan, keamanan, dan karakter.

“Bagian 501 Undang-Undang berikut sangat mungkin Departemen untuk menolak memberikan, atau membatalkan, visa atas dasar bahwa orang berikut tidak lulus tes karakter.”

“Seseorang barangkali tidak lulus tes sifat sebab sejumlah alasan, terhitung … jika mereka memiliki catatan kriminal yang substansial, atau jika tingkah laku mereka mengakibatkan risiko bagi komunitas Australia.”

“Saat membawa dampak ketentuan apakah akan menolak memberikan, atau membatalkan visa atas dasar karakter, departemen dipandu oleh Arahan Menteri 110, yang menentukan pertimbangan yang wajib diseimbangkan saat memutuskan apakah akan menolak atau membatalkan visa seseorang atas dasar sifat … memastikan keselamatan masyarakat Australia diberikan bobot lebih besar oleh para pengambil ketentuan kala mempertimbangkan apakah warga negara non-Australia yang terlibat didalam tindak pidana atau tingkah laku nyata-nyata lainnya gagal didalam uji karakter.”

ABC mengetahui beberapa warga Australia yang menjadi menjadi korban penipuan Putry berkedok investasi vila, sudah mengirimkan surat ke Departemen Dalam Negeri Australia, berharap agar Putry dideportasi untuk menghadapi tuduhan dugaan penipuan yang dilakukannya di Bali.

Dilaporkan terhitung ke Polda Bali
Alana Cayless, salah satu orang yang menjadi menjadi korban penipuan Putry mengaku sudah mengetahui berita penangkapan Putry dan juga hukuman yang diterimanya.

“Saya mengetahui dia sudah ditangkap dan didakwa atas penipuan tas yang berjalan th. 2020, tidak dipenjara, sebab tuduhan tidak memadai berat,” kata Alana.

“Orang-orang yang tampil mengadukannya untuk penipuan tas mewah, bukan penipuan vila sebesar A$40.000, saya berharap seluruh korbannya tampil dan melaporkannya.”

“Saya baru saja selesaikan laporan dugaan penipuan yang saya alami ke kepolisian Bali.”

“Polisi Australia tidak bisa berbuat banyak mengenai penipuan [vila] yang ia jalankan di Bali. Mereka sedang mengumpulkan seluruh korban Bali yang melapor,” ujarnya.

Alana mengaku sudah memberi mengetahui polisi Bali jika ia terhitung melaporkan apa yang dialaminya ke polisi Australia.

Akhir bulan lalu, salah satu pembaca menghubungi ABC untuk memberitahu jika ia hampir menjadi korban penipuan Putry berkedok vila di Bali.

“Saya berjumpa dengan perempuan ini akhir pekan yang lalu, dan ia memberi tambahan saya kontrak perjanjian yang serupa dengan yang tersedia di artikel [ABC] ini, dengan informasi yang serupa tentang investasi di vila-vila ini,” katanya.

“Saya melaporkannya ke polisi dan saya idamkan dia ditangkap,” tambahnya.

Chris Slade, warga Australia yang mengaku menjadi korban penipuan vila di Bali menyebutkan pemberitaan penangkapan Putry dan hukuman yang di terima mengenai jual membeli tas mewah bisa menjadi langkah untuk memperingatkan orang-orang yang baru berjumpa dengannya, atau yang tidak mengenal rekam jejaknya di era lalu.

 

Agen Togel Terpercaya | Bandar Togel Terpercaya | Live Togel Terbaik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *