“Presiden Korsel Lolos Pemakzulan, Demonstran Siap Aksi Lagi”
Togel Hongkong – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, untuk sementara selamat berasal dari pemakzulan. Pemungutan suara di parlemen pada Sabtu (07/12) gagal memenuhi kriteria setelah mayoritas partai penguasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), memboikotnya. Demonstran mengancam dapat tetap menggelar unjuk rasa hingga Presiden Yoo turun berasal dari kursi kekuasaannya.
Upaya memakzulkan Presiden Yoon gagal terlaksana lantaran syarat didukung oleh dua pertiga anggota parlemen, tidak terpenuhi.
Dengan kata lain, pemberian minimal 200 suara berasal dari keseluruhan 300 anggota parlemen itu tak terpenuhi.
Ini berjalan setelah mayoritas anggota parlemen berasal dari partai penguasa, PPP, pilih boikot. Hanya tiga anggota PPP yang ikut pemungutan suara.
Salah-seorang politikus PPP, Cho Kyung-tae, berasumsi permohonan maaf Yoon sudah membuatnya tidak menopang pemakzulan kali ini.
“Permintaan maaf presiden dan kesediaannya untuk mengundurkan diri lebih awal, dan juga mendelegasikan seluruh agenda politik kepada partai, sesungguhnya berdampak pada ketetapan saya,” katanya kepada BBC.
Sementara itu anggota parlemen DPK, Lee Unjoo, menyebutkan kepada BBC bahwa dia menangis dikala para politikus meninggalkan ruangan sidang.
“Kami sesungguhnya tahu ada barangkali mereka dapat memboikot pemungutan suara, tetapi kita tidak percaya mereka amat dapat melakukannya dikala puluhan ribu warga saksikan di luar,” ujarnya.
Setelah pemungutan suara hari Sabtu, Lee memastikan partainya “tidak dapat menyerah” bersama upayanya untuk memakzulkan Yoon.
“Kami tentu dapat mengembalikan negara ini ke kondisi normal sebelum saat Natal dan akhir tahun,” tandasnya.
“Presiden Korsel Lolos Pemakzulan, Demonstran Siap Aksi Lagi”
Sementara itu, para pemimpin oposisi bersumpah dapat mengajukan rancangan undang-undang pemakzulan secara berkelanjutan manfaat menghilangkan Yoon.
Mereka mendapat pemberian publik: tiga perempat warga Korea Selatan menginginkan pemakzulan, menurut jajak pendapat terbaru, sementara tingkat pemberian pada Yoon sudah merosot lebih jauh ulang hingga cuma 13%.
Di luar gedung parlemen, kurang lebih pukul 21.20 sementara setempat, dikala juru bicara sidang menutup pemungutan suara tuntutan pemakzulan, massa demonstran terdiam.
Beberapa orang yang berkumpul di luar gedung parlemen berteriak kecewa, sementara lainnya berteriak penuh kemarahan.
Teriakan “makzulkan, makzulkan” yang terdengar kencang pada jam-jam sebelumnya, tampaknya sudah kehilangan semangatnya.
Sejumlah pemimpin aksi protes bergegas ke panggung, kali ini mengupayakan menghimpun dorongan massa.
“Kami tidak dapat berhenti hingga Yoon dihukum. Orang-orang tidak dapat menerima keberadaan PPP. Kami dapat berjuang hingga akhir, hingga Yoon dimakzulkan,” teriak sang demonstran.
“Wahai kalian, apakah kamu bersdia bergabung bersama kita di dalam perjuangan untuk menghilangkan Yoon?”
Massa kemudian berteriak kencang: “Siap!”
Seperti apa aksi boikot para politikus partai penguasa?
Sebelumnya, ratusan anggota parlemen berasal dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai berkuasa yang menyokong Presiden Yoon Suk Yeol, meninggalkan area parlemen jelang sidang pemungutan suara pemakzulan presiden Korea Selatan itu pada Sabtu (07/12).
Imbas aksi boikot ini, pemungutan suara tetap tetap dilakukan, tetapi tanpa pemberian dua pertiga suara (200 berasal dari keseluruhan 300 anggota parlemen) maka hasil pemungutan suara tak cukup berarti.
BBCHampir seluruh anggota parlemen berkuasa berasal dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang menyokong Presiden Yoon Suk Yeol sudah meninggalkan area parlemen, jelang sidang pemungutan suara pemakzulan presiden Korea Selatan itu pada Sabtu (07/12).
Namun, kecuali pemungutan suara pemakzulan gagal hari iniyang barangkali besar terjadimaka pemungutan suara berikutnya mampu dijalankan pada Rabu depan (11/12).
Partai Kekuatan Rakyat (PPP) barangkali gunakan strategi boikot untuk mencegah anggotanya membelot, gara-gara pemungutan suara pemakzulan dijalankan lewat metode yang anonim.
Dari 108 anggota parlemen PPP yang berkuasa, 107 di antaranya sudah meninggalkan area pemungutan suara.
Hanya Ahn Cheol-soopernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012, 2017 dan 2022yang tetap menempati kursinya.
Ahn sudah berulang kali menyebutkan bahwa ia dapat pilih pemakzulan kecuali presiden tidak mengundurkan diri secara sukarela.
Namun, sesaat kemudian, anggota PPP Kim Ye-ji menentukan ulang ke di dalam persidangan untuk memberikan suara pada usulan pemakzulan.
Kemudian, dilaporkan ada satu anggota parlemen PPP ulang yang ulang ke area sidang. Sehingga keseluruhan ada tiga anggota PPP yang hadir.
Kehadiran mereka disambut oleh tepuk tangan anggota parlemen oposisi.
ReutersKetua DPR Woo Won-shik mengetuk palu untuk berarti dimulainya sesi pleno
Pihak oposisi butuh pemberian berasal dari delapan anggota PPP untuk capai 200 suara agar mosi pemakzulan Presiden Yoon mampu diloloskan.
Sebelumnya, PPP sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat menopang pemungutan suara untuk pemakzulan.
Walau demikian, Ketua PPP, Han Dong-Hoon, Jumat lalu, tetap menyerukan agar Presiden Yoon diberhentikan gara-gara dapat mengundang “bahaya besar” bagi demokrasi kecuali ia tetap berkuasa.
Sementara koalisi oposisi, yang memegang mayoritas suara di parlemen, butuh delapan anggota partai Yoon agar pemakzulan disetujui.
‘Pengkhianat… ulang ke dalam’
Di luar gedung parlemen, puluhan ribu orang berdemonstrasi menuntut Presiden Yoon dicopot berasal dari jabatannya.
Mereka muncul coba menghalangi jalan muncul anggota parlemen yang ‘walk out’ berasal dari sidang, sambil berteriak “pengkhianat”.
Selain itu, seorang demonstran terdengar membacakan nama tiap-tiap anggota parlemen berasal dari PPP.
“Masuk kembali, ikut di dalam pemungutan suara,” teriak massa setelah pembicara membacakan tiap-tiap nama.
Jumlah massa pun muncul semakin bertambah dan polisi menaikkan penjagaan.
Sebelumnya Presiden Yoon sudah mengemukakan permohonan maaf gara-gara menginformasikan darurat militer pada awal pekan ini. Dia termasuk menyebutkan bahwa dirinya tidak dapat lakukan perihal itu lagi.
Walau sudah berharap maaf, para pengunjuk rasa bersikeras: Yoon kudu turun berasal dari jabatannya. Jika tidak, mereka mengaku dapat tetap berunjuk rasa hingga perihal itu tercapai.
“Saya menginginkan Presiden Yoon dimakzulkan. Dia kudu turun sekarang,” kata mantan pejabat polisi dan anggota Partai Demokrat, Ryu Samyoung, 60 tahun, di sedang hiruk-pikuk protes.
“Partai kita dapat coba ulang dan ulang hingga pemakzulan berhasil”.
Selain itu, seorang perempuan berusia 27 tahun, yang tidak menginginkan disebutkan namanya, menyebutkan “jika pemakzulan tidak lolos, kita dapat tetap turun ke jalan”.
Presiden Yoon perintahkan penangkapan pemimpin partainya sendiri
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan penangkapan pemimpin partai yang berkuasa, Han Dong-hoon, sementara menginformasikan darurat militer sebagian sementara lalu.
Daftar penangkapan termasuk mencakup pemimpin partai oposisi utama, Lee Jae-myung, dan juga tiga anggota parlemen oposisi, kata wakil direktur Badan Intelijen Nasional.
Menurut pejabat Badan Intelijen Nasional, Hong Jang-won, Presiden Yoon coba “menggunakan kesempatan ini untuk menangkap dan membasmi mereka”.
Sebelumnya, Han Dong-hoon, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa dan menyokong Presiden Yoon, mengeklaim partainya sudah menerima “bukti kredibel” bahwa Yoon sudah memerintahkan penangkapan politisi kunci atas “tuduhan anti-negara”.
Han membuktikan kekhawatirannya bahwa “tindakan ekstrem”seperti deklarasi darurat militer yang diumumkan Selasa (03/12)dapat terulang kecuali Yoon tetap menjabat.
“[Hal ini] dapat menempatkan Republik Korea dan rakyatnya pada risiko besar,” katanya.
Sementara itu, polisi Korea Selatan sedang menyelidiki Presiden Yoon Suk Yeol atas dugaan “pemberontakan” perihal pernyataannya berkenaan darurat militer, kata seorang perwira polisi senior Korea Selatan pada Kamis (05/12).
Kepala Markas Besar Investigasi Nasional di Kepolisian Nasional Korsel, Woo Jong-soo, menyebutkan kepada anggota parlemen bahwa “penyelidikan persoalan berikut sedang dilakukan”, menurut kantor berita AFP.
Polisi sudah diinstruksikan untuk memberlakukan larangan perjalanan darurat pada Kim Yong-hyu, menteri pertahanan yang mengundurkan diri bersama alasan dirinya “bertanggung jawab penuh” atas deklarasi darurat militer.
Kim sudah berharap maaf atas perannya di dalam dekrit darurat militeryang pertama di dalam nyaris 50 tahunyang mengejutkan pada Selasa (03/12) malam.
Beberapa laporan sarana lokal menyebutkan bahwa dialah yang mengusulkan ide untuk menginformasikan darurat militer kepada Yoon.
Presiden Yoon menginformasikan darurat militer bersama alasan “pasukan anti-negara” dan ancaman berasal dari Korea Utara.
Akan tetapi, tindakan yang dikira bermotif politik itu membawa dampak protes massa dan pemungutan suara darurat di parlemen yang membatalkan tindakan Presiden Yoon berikut cuma di dalam hitungan jam.
Yoon selanjutnya menerima ketetapan parlemen dan mencabut darurat militer.
Sementara itu, anggota parlemen bersiap memberikan suara atas pemakzulannya, seraya menuduh Yoon sudah lakukan “aksi pemberontakan”.
Ribuan orang di penjuru Korea Selatan turun ke jalan memprotes tindakan presiden dan menuntut pengunduran dirinya.
Siapa presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol?
Yoon mampu dibilang pendatang baru di dunia politik sementara memenangi kursi presiden pada 2022, di dalam persaingan yang paling ketat sejak negara berikut terasa menggelar penentuan presiden yang bebas pada 1980-an.
Selama era kampanyenya, pria berusia 63 th. ini merekomendasikan pendekatan yang lebih keras pada Korea Utara dan isu-isu gender yang memecah belah.
Selama menjabat, Yoon diketahui lakukan alur kesalahan dan skandal politik, yang membawa dampak tingkat kepuasan terhadapnya anjlok dan melemahkan pemerintahannyayang berpuncak pada pengumuman darurat militer pada Selasa (03/12) malam.
“Keputusan ada di tangan presiden untuk mendapatkan jalan muncul berasal dari kondisi yang sudah dia bikin sendiri.”
Kendati demikian, sejumlah anggota parlemen berasal dari partai sayap kanan yang berkuasa membuktikan pemberian kepada presiden.
Salah satunya adalah Hwang Kyo-ahn, mantan Perdana Menteri Korea Selatan, yang menyerukan penangkapan Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik dan Han Dong-hoon, pemimpin partai yang menopang Yoon, di sosial medianya seraya menuduh keduanya menghalangi tindakan presiden.
Hwang lebih lanjut memastikan bahwa “kelompok pro-Korea Utara kudu disingkirkan kali ini” dan mendesak Yoon untuk menanggapi bersama tegas, menyerukan penyelidikan dan pemanfaatan seluruh kapabilitas darurat yang dimilikinya.
Akankah Presiden Yoon dimakzulkan?
Kini, seluruh mata tertuju pada apakah Yoon dapat hadapi pemakzulan, biarpun dia bukan presiden Korea Selatan pertama yang mengalaminya.
Usulan pemakzulan pada Yoon diajukan oleh enam partai oposisi dan kudu diputuskan di dalam sementara 72 jam. Para anggota parlemen dapat berkumpul pada Jumat, 6 Desember, atau Sabtu, 7 Desember.
Agar usulan berikut mampu disahkan, dibutuhkan suara dua pertiga berasal dari 300 anggota Majelis Nasional200 suara.
Partai oposisi nyaris punya cukup suara, sementara partai Yoon sendiri sudah mengkritik tindakannya tetapi belum menentukan sikap mereka.
Jika cuma sebagian anggota partai yang berkuasa menopang usulan tersebut, pemakzulan dapat dilakukan.
Situs Togel Terpercaya | Agen Togel Terpercaya | Bandar Togel Terpercaya