negara-negara-balas-trump-usai-tarif-impor-baru-diumumkan
Negara-Negara Balas Trump Usai Tarif Impor Baru Diumumkan
Togel Online – Donald Trump kembali bikin geger dunia! Presiden AS ini baru saja mengumumkan tarif impor baru sebesar 10 persen untuk semua produk asing yang masuk ke Amerika, mulai 5 April. Kejutan lain? Tarif 25 persen langsung dikenakan untuk semua mobil asing dan suku cadang.
Keputusan ini langsung menimbulkan gejolak global. Negara-negara besar seperti China, Jepang, Jerman, hingga Kanada bereaksi keras. Para pemimpin dunia, mulai dari PM Australia hingga PM Thailand, buka suara. Bahkan Brasil langsung menyiapkan langkah hukum untuk membalas!
Negara-Negara Mulai Bergerak!
Di Beijing, reaksi keras langsung muncul dari Kementerian Perdagangan China. Mereka menegaskan akan mengambil langkah balasan dan menyebut kebijakan AS ini tidak adil dan bertentangan dengan aturan perdagangan internasional.
Di Jerman, Asosiasi Industri Otomotif menyatakan kebijakan Trump ini bukan hanya menghambat ekonomi, tapi juga menciptakan ketidakstabilan di sektor otomotif global. Sementara itu, Uni Eropa mulai mempertimbangkan strategi negosiasi untuk menghindari perang dagang besar-besaran.
Di Jepang, pemerintah langsung mengkritik langkah Trump. Menteri Perdagangan mereka dengan tegas menyatakan, “Tindakan ini sepihak dan sangat disesalkan.” Bahkan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang menyinggung kemungkinan bahwa kebijakan ini melanggar perjanjian dagang antara Jepang dan AS.
Di Kanada, PM Mark Carney tak tinggal diam! Dengan nada tajam, ia menyebut “Kami akan melawan tarif ini dengan tindakan balasan. Kami tidak akan tinggal diam saat sistem perdagangan global diacak-acak.”
Dari Amerika Selatan, Brasil bereaksi lebih cepat dari negara lain. Kongres mereka langsung menyetujui UU Timbal Balik Ekonomi, yang memungkinkan Brasil membalas kebijakan AS dengan tarif serupa. Maklum, Brasil adalah negara pengekspor baja terbesar kedua ke AS setelah Kanada.
Sementara itu, di Australia, PM Anthony Albanese tak bisa menyembunyikan kekesalannya. Dengan tegas ia menyatakan, “Tarif ini bukan hanya mengejutkan, tapi juga mencederai hubungan sekutu lama kita.”
Dari Asia Tenggara, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra langsung menyiapkan “rencana yang kuat” untuk menghadapi tarif baru. Pemerintah Thailand juga berencana bernegosiasi dengan AS untuk menurunkan tarif sebesar 36 persen agar dampaknya tidak terlalu besar bagi industri dalam negeri mereka.