Mengenal Gunung Api Taal di Filipina dan Terjadinya Petir Saat Erupsi
Gunung Api Taal di Filipina erupsi pada Senin (13/01) dan menyemburkan abu vulkanik yang mencapai ketinggian hingga 15 kilometer.
Judi Togel Online – Mengenal Gunung Api Taal di Filipina dan Terjadinya Petir Saat Erupsi
Gunung Api Taal di Filipina erupsi pada Senin (13/01) dan menyemburkan abu vulkanik yang mencapai ketinggian hingga 15 kilometer. Gunung Api Taal adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina. Erupsi terakhir tercatat terjadi pada tahun 1977 tetapi pada tahun 1911 gunung itu pernah erupsi yang menelan 1.335 korban jiwa.
Phivolcs mencatat setidaknya terjadi 75 gempa vulkanik pada Minggu (12/01) malam yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang terletak di provinsi Batangas, 65 kilometer sebelah selatan ibukota Filipina, Manila ini. Aktivitas ini berarti erupsi Gunung Api Taal diperkirakan masih dapat berlangsung beberapa jam bahkan hingga berhari-hari kemudian.
Mengenal Gunung Api Taal di Filipina dan Terjadinya Petir Saat Erupsi
Selain itu, Phivolcs merekam adanya gempa bumi volkanik yang dirasakan hingga mengeluarkan suara gemuruh di sekitar kaldera dan sejumlah desa di Agoncillo, Batangas.
Menurut keterangan resmi dari Phivolcs kepada media, muntahan material vulkanik menutupi wilayah barat daya. Kantor berita dpa melaporkan hingga berita ini diturunkan telah ada satu korban jiwa akibat kecelakaan lalu-lintas karena rendahnya jarak pandang akibat tertutup abu vulkanik.
Aktivitas seismik tinggi sejak Maret 2019
Seperti dikutip dari media Filipina, inquirer.net, Phivolcs telah menaikkan status bahaya Gunung Api Taal menjadi level 4 pada Senin. Level 4 berarti bahwa “letusan erupsi berbahaya dapat terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari.” Level tertinggi yaitu level 5 yang mengindikasikan terjadinya erupsi.
Tephra adalah bebatuan vulkanik yang disemburkan ke udara ketika terjadi erupsi gunung api atau semburan lava dari gunung api.
Sementara Renato Solidum dari Phivolcs mengatakan gunung berapi itu telah menunjukkan aktivitas seismik tingkat sedang hingga tinggi sejak Maret tahun lalu.
Terjadinya petir dalam erupsi gunung api
BMKG menjelaskan ada beberapa teori yang mengungkapkan asal-mula petir yang kerap muncul dalam erupsi gunung berapi termasuk juga di Gunung Taal.
Berdasarkan keterangan BMKG, teori pertama yaitu ketika sebagian besar atom yang pada awalnya netral bertemu dengan banyak energi bebas yang hadir disertai suhu sekitar 1500 Kelvin.
“Proses selanjutnya adalah muatan ion negatif dan positif tersebut akan terpisah. Ketika ion-ion tersebut terpisah dengan jarak yang cukup, muncullah beda potensial listrik yang akan menyebabkan sambaran petir,” tulis BMKG.
Teori kedua, ketika meletus, gunung berapi mengeluarkan partikel abu panas, uap, dan gas. Partikel ini mula-mula netral, tetapi dengan bertabrakan dengan satu sama lain mereka dapat mentransfer muatan satu sama lain dan berubah menjadi massa positif atau negatif.
Ketika partikel debu vulkanik bertabrakan, terjadi ionisasi atau pemisahan muatan terjadi dengan proses yang disebut aerodynamic sorting.
Namun BMKG mengatakan penelitian menunjukkan bahwa aktivitas erupsi gunung berapi bukan pemicu secara langsung terjadinya petir. “Jadi meskipun terjadi erupsi utama, tidak berarti kejadian petir memiliki kuantitas yang paling besar,” tulis BMKG.
BERITA MENARIK LAINNYA :
- Gunung Taal di Filipina Erupsi, Warga Dievakuasi
- Gadis yang Dipukuli-Ditendangi ‘Kak Rista’ Melapor ke Polisi
- Sudah Ada 651 Warga DKI Gugat Anies karena Banjir, Ini Kata Pemprov