Mayat Anak Laki-laki di Bawah Jembatan Gegerkan Warga di Mojokerto
Mayat Anak Laki-laki di Bawah Jembatan Gegerkan Warga di Mojokerto
Sesosok mayat anak laki-laki ditemukan warga di bawah jembatan perbatasan. Saat ditemukan, kondisi mayat anak ini sudah kaku.
Poker Online – Mayat Anak Laki-laki di Bawah Jembatan Gegerkan Warga di Mojokerto
Sesosok mayat anak laki-laki ditemukan warga di bawah jembatan perbatasan antara Kecamatan Kemlagi dan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Saat ditemukan, kondisi mayat anak ini sudah kaku.
Mayat anak laki-laki ini ditemukan di dasar sungai perbatasan antara Desa/Kecamatan Kemlagi dengan Desa Cendoro, Kecamatan Gedeg. Mayat berada sekitar 5 meter dari permukaan jalan.
Anak ini dalam kondisi tengkurap di lumpur hanya sekitar 50 cm dari kaki sebelah utara jembatan. Kondisi air sungai tempat mayat ditemukan kebetulan sedang dangkal.
Kepala korban berada di sisi selatan. Separuh kepalanya terbenam di dalam lumpur. Begitu juga bagian tubuh lainnya. Anak laki-laki ini memakai baju koko warna gelap dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.
Saat dievakuasi oleh tim identifikasi Polres Mojokerto Kota, terdapat bercak darah di pelipis kiri korban. Tubuh anak laki-laki ini sudah kaku. Namun, belum mengeluarkan bau busuk.
Mayat Anak Laki-laki di Bawah Jembatan Gegerkan Warga di Mojokerto
Kapolsek Kemlagi AKP Supriadi mengatakan, mayat anak laki-laki ini pertama kali ditemukan warga yang sedang melintas sekitar pukul 06.00 WIB.
“Tadi ada masyarakat yang tahu lapor ke polsek, setelah itu masyarakat lanjut kerja,” kata Supriadi kepada wartawan di lokasi penemuan mayat, Kamis (30/1/2020).
Ia menjelaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan identitas mayat anak laki-laki tersebut. Menurut Supriadi, warga sekitar juga tidak ada yang mengenalinya.
“Dari kondisi fisiknya anak laki-laki diperkirakan umur 12-13 tahun. Pakai baju kehitaman, celana pendek,” terangnya.
Penemuan mayat ini membuat heboh warga Desa Kemlagi maupun Cendoro. Warga yang penasaran melihat proses identifikasi dan olah TKP dari atas jembatan. Ada juga yang nekat melihat dari dekat meski dihalau polisi.
“Mayat kami bawa ke RSUD RA Basuni, Gedeg untuk autopsi dan identifikasi,” tandas Supriadi.
BERITA SEBELUMNYA :
