kronologi-turis-aussie-kehilangan-duit-rp-11-juta-selagi-pijat-di-spa-bali
Kronologi Turis Aussie Kehilangan Duit Rp 1,1 Juta selagi Pijat di Spa Bali
Judi Poker Online – Viral di media sosial, turis Australia mengaku kehilangan duit AU$ 115 (setara Rp 1,1 juta) selagi tengah asyik dipijat di daerah spa Bali. Begini kronologinya:
Turis bernama Gazz Jackson itu BANJIR SKETER DISINI curhat di Facebook setelah kehilangan duit selagi tengah dipijat di salah satu daerah spa di Kuta, Bali terhadap Rabu (21/2) pekan lalu.
Dalam videonya, Gazz menceritakan bagaimana dia mampu kehilangan duit sebesar AUD 115 atau setara Rp 1,1 juta, sebuah nominal yang cukup lumayan.
Gazz idamkan mencari terapis perempuan yang sempat memijat dia pada mulanya untuk menagih duit miliknya yang hilang. Sebab, dia terasa duit AUD 115 miliknya itu dikira diambil oleh salah satu terapis perempuan selagi tengah memijat dirinya.
“Siapa wanita yang aku memandang sebelumnya? Siapa wanita yang aku memandang pada mulanya (bertemu dengannya)?” kata Gazz didalam video tersebut.
Namun, tak tersedia satu pun perempuan di sana yang mengaku. Gazz sesudah itu menjelaskan kepada orang-orang di sana bahwa ia memicu video dan mengancam bakal melapor ke polisi.
Kronologi Turis Aussie Kehilangan Duit Rp 1,1 Juta selagi Pijat di Spa Bali
Gazz menjelaskan, dia membawa duit sebesar AUD 225 selagi datang ke daerah spa itu. Gazz sesudah itu sadar duit di dompetnya cuma tersisa AUD 110 saja setelah beranjak berasal dari daerah pijat tersebut.
“Seseorang udah mengambil 115 dolar berasal dari dompet saya. Itu tersedia di sini, kala aku datang ke sini. Itu hilang kala aku pergi. Saya tengah merekam ini sekarang,” gertak si turis bule.
Meski sempat mengancam bakal menghubungi polisi, Gazz keluar layaknya tidak rela memperpanjang urusan. Dia cuma berharap duit sebesar AUD 100 atau Rp 1 juta saja kembali ke kantongnya, lantas urusan pun selesai.
“Lupakan berkenaan (AUD) 15 dolar. Kembalikan 100 dolar (saja). Itu dicuri berasal dari dompet saya. Anda memberi aku 100 dolar saya, Anda tidak bakal dulu memandang aku lagi. Anda tidak bakal dulu mendengar kabar berasal dari aku lagi,” ucap bule Aussie itu.
Para perempuan di daerah spa tersebut keluar gelagapan sembari sibuk menyisihkan lembar demi lembar duit berasal dari bermacam daerah penyimpanan. Salah satu perempuan sesudah itu berharap Gazz untuk berhenti merekam mereka.
“Kalau tersedia uang, kembalikan saja,” kata salah seorang pegawai, memberi sadar teman-temannya yang tengah menyatukan uang.
Perempuan tersebut sempat menegaskan, apakah duit yang dimaksud pada mulanya udah diserahkan si turis ke kasir atau tidak.
“Berapa banyak uangmu yang hilang?” tanya perempuan terapis itu kepada si turis bule.
“(AUD) 115 dolar. Sekitar (Rp) 1 juta di Indonesia,” jawab Gazz sembari konsisten merekam pembicaraan itu.
“Kumpulkan saja dulu duit Rp 1 juta. Nanti kembalikan (ke bule itu),” ujar perempuan itu kembali kepada temannya yang mengusahakan menyisihkan uang.
Rekaman Video Gazz Viral di Media Sosial
Di akhir video, Gazz kelanjutannya meraih duit yang dimaksud. Setelah itu, Gazz diminta berhenti merekam video.
“Tolong hapus videonya,” ucap perempuan itu. “Saya bakal menghapus videonya,” jawab pria bule tersebut.
Namun, rekaman pembicaraan turis Aussie bersama dengan tukang pijat itu viral dan menyebar di banyak portal media sosial terhadap akhir pekan lalu. Akun Gazz Jackson juga mengunggah satu video penampakan daerah pijat itu.
Begitu Viral, Tempat Spa Itu Langsung Tutup
Koordinator Badan Keamanan Desa Adat (Bankamda) Kuta Komang Mas Manuaba membetulkan peristiwa itu. Timnya segera menelusuri wilayah daerah spa tersebut setelah viral di media sosial. Sayangnya, daerah itu udah kosong.
“Selanjutnya kabur. Mereka udah keduluan tutup, melepaskan banner-nya di didalam (tempat) spa,” kata Manuaba.
Manuaba menyebut belum sadar pasti selagi kejadian tersebut. Namun, Bankamda tengah berkoordinasi bersama dengan pemilik toko untuk mencari siapa pemilik jasa spa itu dan sejak kapan beroperasi. Bankamda juga bakal berkoordinasi bersama dengan kepolisian untuk menegaskan apakah tersedia laporan berasal dari turis tersebut atau tidak.
“Saat kejadian, tidak tersedia laporan apapun, baik berasal dari tamu ataupun masyarakat. Jadi belum sempat ketemu turisnya,” tandas Manuaba.