“Hakim MK Puji Mahasiswa UI Gugat UU Pilkada, Beri Nilai A-“
Live Poker Indonesia –Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani memuji gugatan yang diajukan dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada larangan kampanye pilkada di kampus. Arsul menyebut susunan permintaan selanjutnya sudah bagus dan layak diberi nilai B+ atau A-.
Hal itu disampaikan Arsul sesudah mendengar dua pemohon, Sandy Yudha Pratama Hulu dan Stefanie Gloria, membacakan permintaan mereka didalam sidang yang digelar di gedung MK, Jumat (12/7/2024). Dalam permohonannya, Sandy dan Stefanie menghendaki MK membuat perubahan Pasal 69 huruf i UU Nomor 1 Tahun 2015 berkenaan Pilkada.
Berikut isikan pasal yang digugat:
“Hakim MK Puji Mahasiswa UI Gugat UU Pilkada, Beri Nilai A-“
Dalam Kampanye dilarang:
i. pakai area ibadah dan area pendidikan
Mereka menghendaki MK membuat perubahan pasal selanjutnya menjadi:
Dalam kampanye dilarang:
i. pakai area ibadah dan area pendidikan, terkecuali perguruan tinggi atau penyebutan sama sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab area dimaksud dan hadir tanpa atribut kampanye
Kedua mahasiswa UI selanjutnya menyusun permintaan itu tanpa didampingi kuasa hukum. Keduanya mengaku dambakan beperkara secara segera di MK. Hakim MK Guntur Hamzah pun memuji langkah ke dua mahasiswa selanjutnya yang mengajukan gugatan tanpa didampingi kuasa hukum.
“Ini kembali Anda tampil dengan tanpa kuasa hukum,” ujar hakim MK Guntur Hamzah seperti dilihat didalam risalah sidang, Selasa (30/7/2024).
“Benar, Yang Mulia,” ujar Sandy.
“Apa pertimbangannya nggak pakai kuasa hukum?” tanya Guntur Hamzah.
“Izin, Yang Mulia. Kami tidak pakai kuasa hukum sebab sesungguhnya kami dambakan segera beperkara di Mahkamah Konstitusi untuk memperjuangkan hak konstitusional kami, Yang Mulia,” ujar Sandy.
“Inilah yang namanya learning by doing, ya?” ujar Guntur.
“Benar, Yang Mulia,” ujar Sandy.
“Bagus sekali dan kemungkinan seiring dengan konsep Merdeka Belajar ini,” ucap Guntur Hamzah.
Poker Online Uang Asli | Live Poker Indonesia | Judi Poker Online