Dua Tentara AS Tewas Ditembak di Afghanistan
Dua orang tentara AS tewas ditembak di Afghanistan Timur. Serangan itu dilakukan oleh seorang pria Afghanistan yang memakai seragam militer Afghanistan.
Poker Online Indonesia – Dua Tentara AS Tewas Ditembak di Afghanistan
Dua orang tentara Amerika Serikat (AS) tewas ditembak di Afghanistan Timur. Serangan itu dilakukan oleh seorang pria Afghanistan yang memakai seragam militer Afghanistan.
Sebagaimana dilansir The Associated Press (AP), serangan itu terjadi pada Sabtu (8/1/2020) malam. Selain dua tentara AS yang tewas, ada enam orang yang terluka dalam serangan tersebut.
Seorang anggota dewan provinsi Nangarhar, Ajmal Omer mengatakan bahwa pria bersenjata itu terbunuh. Ada banyak serangan oleh tentara nasional Afghanistan pada mitra sekutu mereka selama 18 tahun perang yang berkepanjangan di Afganistan.
Diketahui enam anggota layanan AS telah terbunuh di Afghanistan sejak awal 2020, termasuk korban pada hari Sabtu. Tahun lalu, 22 personel layanan AS tewas dalam pertempuran di sana.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Afghanistan yang enggan disebut namanya, mengatakan penembak itu adalah seorang prajurit Afghanistan yang terlebih dulu berdebat dengan pasukan AS sebelum melepaskan tembakan. “Dia bukan penyusup Taliban,” kata pejabat itu.
Dua Tentara AS Tewas Ditembak di Afghanistan
Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan, serangan itu dilakukan oleh pria berseragam tentara Afghanistan. Hingga kini belum diketahui motif sebenarnya dari aksi penyeranga itu.
“Seorang individu dengan seragam Afghanistan melepaskan tembakan ke pasukan gabungan AS dan Afghanistan dengan senapan mesin. Kami masih mengumpulkan informasi dan penyebab atau motif di balik serangan itu. Saat ini belum diketahui motifnya,” tuturnya.
Militer AS mengatakan personel militer Amerika dan Afganistan ditembaki ketika melakukan operasi di provinsi Nangarhar. Juli lalu, dua anggota layanan AS dibunuh oleh seorang tentara Afghanistan di provinsi Kandahar Selatan. Penembak itu terluka dan ditangkap. Pada bulan September, tiga personel militer AS terluka ketika seorang anggota polisi Urusan Sipil Afghanistan menembaki konvoi militer, juga di Kandahar.
Insiden itu terjadi ketika Washington berusaha untuk mengakhiri perang di Afghanistan.
Utusan perdamaian Washington Zalmay Khalilzad telah bertemu dengan perwakilan Taliban di negara bagian Timur Tengah Qatar dalam beberapa pekan terakhir. Dia mencari kesepakatan untuk mengurangi permusuhan untuk mendapatkan kesepakatan damai yang ditandatangani dan akan memulai negosiasi di antara Afghanistan di kedua sisi konflik.
Dalam Pidato Kenegaraan pada hari Selasa, Presiden Donald Trump merujuk pembicaraan damai, mengatakan tentara AS tidak dimaksudkan untuk melayani sebagai ‘lembaga penegak hukum’ untuk negara-negara lain.
“Di Afghanistan, tekad dan keberanian para pejuang perang kami telah memungkinkan kami untuk membuat kemajuan luar biasa, dan pembicaraan damai sekarang sedang berlangsung,” katanya.
BERITA SEBELUMNYA :