Biadabnya Mahasiswa Ponorogo Mutilasi Pacar gegara Ditolak Bercinta

Judi Togel Online, Togel Online Terpercaya, Live Togel Terpercaya

biadabnya-mahasiswa-ponorogo-mutilasi-pacar-gegara-ditolak-bercinta

Biadabnya Mahasiswa Ponorogo Mutilasi Pacar gegara Ditolak Bercinta

Live Togel Terpercaya – Bus PO Sumber Kencono sarat penumpang baru saja masuk ke Terminal Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta. Bus jurusan Surabaya-Yogyakarta itu tiba di terminal kurang lebih pukul 17.30 WIB.
Satu persatu penumpang bus pun turun sampai menyisakan sopir dan kenek. Suyono, kenek bus lalu menyaksikan sebuah tas bertuliskan NBA di bangku penumpang sebelah kiri bagian belakang.

Suyono sesudah itu berpikir mungkin barang tersebut merupakan punya penumpang yang tertinggal. Ia lalu berinisiatif tunggu mungkin pemiliknya akan ulang untuk mengambil alih tas tersebut

Namun sehabis ditunggu sekian waktu, ternyata tak ada pemilik yang mampir mengambil. Suyono yang sangsi sesudah itu memeriksa tas tersebut. Saat dibuka, ternyata tas itu berisi potongan kepala, kaki dan tangan. Terminal Giwangan pun gempar.

“Karena aku curiga, tas tersebut lumayan berat maka aku sesudah itu berinisiatif untuk menyaksikan isinya” kata Suyono kala itu.

Penemuan potongan kepala perempuan dan juga tangan dan kaki ini berlangsung terhadap Jumat, 10 Juli 2009. Saat ditemukan, potongan tubuh itu terbungkus plastik merah dan dibebat dengan kain handuk. Sepasang sandal perempuan juga menyertainya.

Temuan itu sesudah itu segera dilaporkan ke polsek dan diteruskan ke polda setempat. Setelah dilaksanakan olah TKP, potongan tubuh itu lalu dievakuasi ke bagian Forensik RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Dua hari sehabis temuan itu, potongan tubuh juga ulang ditemukan. Kali ini, warga di Dusun Mojosemi, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jatim, mendapatkan potongan tubuh paha dan perut yang juga dibungkus tas plastik merah.

Potongan tubuh ini pertama kali ditemukan Kaderi, warga dusun setempat yang kala itu dengan dua temannya Sukir dan Samsir hendak memperbaiki pipa saluran air yang berada di bawah jembatan kurang lebih pukul 14.00 WIB.

Temuan itu membuat mereka takut dan melaporkan ke kantor polisi setempat. Mendapat laporan ini, polisi segera meluncur ke wilayah dan menyusuri area sekitar. Namun tak ditemukan potongan tubuh lagi.

Biadabnya Mahasiswa Ponorogo Mutilasi Pacar gegara Ditolak Bercinta

Potongan tubuh berjenis kelamin perempuan ini sesudah itu dievakuasi dan dihimpun di RSUD dr Sudono. Temuan ini juga sesudah itu dikoordinasikan dengan temuan mutilasi di Yogyakarta, yang ditemukan lebih awal.

Identitas korban mutilasi ini sesudah itu terungkap. Korban diketahui bernama Ayu Wulandari (20) mahasiswi Stikes Jombang asal Dusun Ngrayung Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Kudu, Jombang. Belakangan, korban ternyata dimutilasi menjadi 9 potongan.
Identitas korban terkuak berawal berasal dari perwakilan keluarga dan universitas yang berkunjung ke Polres Magetan. Mereka juga berkunjung ke RSUD dr Sudono untuk menegaskan temuan korban mutilasi. Dan ternyata benar korban adalah Ayu yang selama ini dilaporkan hilang.

Ayu diketahui hilang sehabis menekuni praktek kebidanan di RSUD dr Harjono, Ponorogo. Korban menekuni praktikum sejak tanggal 29 Juni 2009 dan selesai 25 Juli 2009. Namun sejak kala itu ia tak dulu pulang dan ditemukan lagi.

Potongan-potongan tubuh yang terkumpul itu sesudah itu dilaksanakan proses autopsi di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, Surabaya. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi juga berkunjung ke kos korban di Jalan Cipto Mangunkusomo, Ponorogo. Dari sana, Ayu diketahui terakhir kali pergi dengan seorang kawan prianya.

Sepekan penyelidikan, polisi sesudah itu menentukan Gilang Maulana (22), mahasiswa Akper universitas swasta di Ponorogo sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini diumumkan sehabis gelar perkara di Polres Magetan yang dipimpin segera Kapolda Jatim kala itu Irjen Anton Bahrul Alam.

Anton mengutarakan Ayu dimutilasi Gilang terhadap 9 Juli 2009 di Hotel Pantes kawasan object wisata Telaga Sarangan. Keduanya diketahui menginap di hotel tersebut. Ayu dan Gilang saling mengenal dan akrab kala sama-sama menekuni praktikum di RSUD Harjono, Ponorogo.

“Kejadiannya Kamis, 9 Juli 2009 pukul 22.00 WIB, korban menolak disetubuhi sebab sedang mampir bulan, tetapi pelaku (Gilang) gelap mata dan mencekik korban,” mengetahui Anton kala itu.

Tak cuma dicekik, Ayu juga sempat dibenturkan ke lantai sampai tewas. Bingung menyaksikan korban tewas, Gilang melacak akal. Dia lalu keluar hotel dan menuju Pasar Plaosan. Di sana, Gilang belanja sebuah golok dan 6 tas plastik warna merah.

Sesampainya di hotel, Gilang memotong-motong tubuh korban menjadi 9 bagian, dan memasukkannya ke di dalam tas plastik yang telah disiapkan. Gilang sendiri yang melenyapkan tubuh korban yang telah dipotong secara terpisah itu. Setelah memutilasi, ia keluar berasal dari hotel pukul 05.00 WIB dan segera menuju Madiun melacak Bus Sumber Kencono.
Gilang pun naik bus jurusan Surabaya-Yogyakarta dan meninggalkan potongan tubuh bagian kepala, kaki dan tangan di di dalam bus. Gilang sendiri lalu turun di kawasan Maospati-Ngawi. Sedangkan bagian lainnya seperti perut, dada, paha dan kaki dibuang di jalur wisata Telaga Sarangan menuju ke Cemoro Sewu tepatnya di jembatan Desa Mojosemi, Kecamatan Plaosan.

Dalam gelar perkara tersebut, Gilang juga dihadirkan dengan kenakan penutup kepala warna cokelat. Dia nampak tetap menunduk selama gelar perkara berlangsung. Di akhir gelar perkara, Anton sesudah itu mengajak seluruh yang datang mendoakan arwah Ayu Wulandari.

Remaja asal Desa Pulung, Ponorogo itu sesudah itu menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri Magetan. Ia didakwa Pasal 340, perihal pembunuhan memiliki rencana juga Pasal 338 KUHP perihal pembunuhan dan Pasal 181 perihal penyembunyian mayat.

Senin, 8 Maret 2010 majelis Pengadilan Negeri Magetan menjatuhkan Gilang Maulana dengan vonis 15 th. pidana penjara. Vonis ini lebih gampang 5 th. berasal dari tuntutan jaksa sebelumnya yakni 20 th. penjara.

Vonis hakim ini segera disambut teriakan histeris Sukini, ibu Ayu Wulandari. Ia dan Gati, suaminya yang ikuti sidang sejak awal tak terima dengan vonis yang dijatuhkan hakim dan sesudah itu ambruk pingsan.

Judi Togel Online,| Togel Online Terpercaya,| Live Togel Terpercaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *