Belajar dari Taiwan yang Siap Hadapi Gempa Dahsyat
Togel Singapura – Gempa dahsyat yang terjadi di Taiwan pada Rabu (3/4) memperlihatkan sebuah pulau yang sangat siap menghadapi bencana seismik, kata sejumlah ahli.
Sembilan orang dilaporkan BANJIR SKETER DISINI tewas dalam insiden ini, meskipun para pejabat Taiwan mengatakan jumlah korban tewas mungkin bertambah dalam beberapa hari mendatang.
Lebih dari 1.000 orang terluka dan sedikitnya 100 orang dikhawatirkan terjebak reruntuhan. Namun mengingat besarnya gempa yang terjadi, berkekuatan 7,4 magnitudo, para ahli seismologi mengatakan tampaknya pulau padat tersebut menangani bencana dengan baik seperti yang diperkirakan dalam laporan awal.
Para ahli menyebutkan, hal ini bukan suatu kebetulan. Taiwan menggunakan sistem peringatan dini yang kuat dan memiliki peraturan bangunan seismik yang modern, dan penduduknya terbiasa dengan aktivitas seismik yang sering terjadi.
Setelah gempa Chi-Chi yang dahsyat pada tahun 1999, pulau ini meningkatkan sebagian besar infrastrukturnya untuk menghadapi bencana secara signifikan.
Belajar dari Taiwan yang Siap Hadapi Gempa Dahsyat
“Saat itu (gempa Chi-Chi tahun 1999), dua ribu empat ratus orang tewas. Dan kali ini, ‘hanya’ sembilan orang yang dilaporkan tewas. Sangat signifikan kemajuannya,” kata Larry Syu-Heng Lai, ahli geologi dan peneliti pascadoktoral di University of Washington yang tumbuh dan belajar di Taiwan.
“Bangunan di Taiwan lebih kuat, fasilitasnya jauh lebih baik. Bisa dibilang kami menganggapnya sangat serius, tapi ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Para ahli mengatakan kota-kota di dunia, contohnya kota-kota di Amerika Serikat (AS) yang terletak di daerah rawan gempa di sepanjang Pantai Barat, telah membuat berbagai tingkat kemajuan dalam mempersiapkan diri menghadapi gempa. Tapi tidak ada yang sebanding dengan upaya yang dilakukan Taiwan.
“Seattle tidak melakukan banyak persiapan, atau Portland, seperti Los Angeles atau San Francisco. Dan tidak ada negara yang melakukan persiapan sebanyak yang dilakukan Taipei,” kata Harold Tobin, direktur Pacific Northwest Seismic Network dan profesor di University of Washington.
Pejabat dan peneliti di Taiwan masih mengevaluasi karakteristik, dampak, dan korban gempa tersebut. Pembelajaran yang mereka peroleh dapat menjadi acuan bagi para ilmuwan dan pemimpin politik negara lain untuk mengukur bagaimana kondisi bangunan dan komunitas di sini.
“Peristiwa ini selalu memberi kami informasi untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja kami di California,” kata John Wallace, profesor teknik sipil dan lingkungan di University of California, Los Angeles.
Bangunan tahan gempa
Dalam tinjauan terhadap gambar dan laporan awal dari Taiwan setelah gempa bumi, Wallace mengatakan tampaknya sebagian besar kerusakan terjadi pada bangunan beton tua yang tingginya lima hingga 10 lantai dan memiliki lantai pertama dengan ruang komersial terbuka.
Banyak dari bangunan tersebut berada di sudut jalan yang membuat bangunan dapat terkena gaya puntir yang dapat memperparah kerusakan. “Ini memusatkan kerusakan pada lantai pertama,” kata Wallace.
Dia menambahkan bahwa bangunan-bangunan beton yang lebih tua diperkirakan akan tahan terhadap gempa dan menjadi target retrofit di Taiwan dan AS. Sementara itu, gedung-gedung tinggi di Taiwan, yang memiliki tingkat teknik lebih tinggi, tampaknya memiliki kinerja yang mengagumkan seperti yang diharapkan.
Ini termasuk Taipei 101, menara tertinggi di pulau itu, yang dilengkapi dengan bola baja seberat 660 metrik ton yang digantung dengan kabel di lantai atasnya, merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk meredam pergerakan akibat angin kencang dan gempa.
“Jika apa yang terjadi memang benar, mengingat besarnya gempa dan kedekatannya dengan daratan, secara keseluruhan penanganan gempa tersebut cukup berhasil di sana. Walaupun demikian saya benci mengatakan hal itu karena tetap ada korban jiwa,” kata Tobin.
Togel Online Terbaik | Bandar Togel Terbaik | Situs Togel Terpercaya