Kata Psikolog soal Makna “Dark Side of Me” dalam Skripsi Reynhard
Orang yang masuk kedalam ciri psikopat, lanjut Aully, tidak menunjukkan gejala-gejala umum yang menunjukkan dirinya psikopat.
Poker Online – Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta coba mengupas kalimat “the dark side of me, everybody has his/her dirty laundry right” yang ditulis Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga dalam kata pengantar skripsinya.
Menurut Aully, kalimat tersebut bisa saja dipakai oleh setiap orang untuk dijadikan “topeng” yang menutupi kekurangan.
“Kalau setiap orang punya ‘dirty laundry‘ sih umum sekali ya, pada dasarnya setiap orang punya topeng masing-masing karena mungkin semua orang mempunyai trauma masa lalu. Nah topeng ini yang digunakan pada saat dibutuhkan,” ujar Aully saat dihubungi Berita Baru, Rabu (8/1/2020).
Namun demikian, Aully mengatakan, jika dilihat dari perilaku Reynhard, tampak ciri yang mengarah kepada perilaku psikopat.
“Dari psikologi tampaknya memang ada kecenderungan psikopat dari pelaku. Kalau melihat sebagian ciri-cirinya, antara lain dengan caranya ia bisa dengan mudah mengelabui orang lain,” ujar Aully.
Lebih lanjut, Aully juga mengatakan bahwa orang dengan gangguan psikopat biasanya juga tidak bisa membedakan antara perilaku benar dan salah.
“Ya sehingga ketika melakukan hal salah atau yang kriminal, mereka tidak merasa bersalah apalagi menyesali,” ujar Aully.
Orang yang masuk kedalam ciri psikopat, lanjut Aully, tidak menunjukkan gejala-gejala umum yang menunjukkan dirinya psikopat.
Kata Psikolog soal Makna “Dark Side of Me” dalam Skripsi Reynhard
“Gejala umum seperti perilaku neurotik, kegelisahan, kecemasan, histeria, perubahan suasana hati, kelelahan ekstrem, dan sakit kepala,” ujar Aully.
Selanjutnya, untuk mengetahui status kejiwaan Reynhard Sinaga lebih detail, Aully menekankan harus ada pemeriksaan lebih mendalam.
“Ya agak sulit untuk bisa memastikan hanya dari satu evidence saja. Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalaminya. Dan tidak bisa secara langsung menilai dia psikopat atau tidak, untuk bisa memastikan tentunya perlu asesmen mendalam pada orang tersebut,” ujar Aully.
Kendati demikian, jika Reynhard terbukti mengalami gangguan kejiwaan atau lebih tepatnya psikopat, Aully menyebutkan hal tersebut tidak akan mengurangi masa hukuman yang diterima pemuda asal Depok tersebut.
“Tentunya hal ini tidak akan mengurangi hukuman karena dilakukan dalam kesadaran penuh. Bukan jenis penyakit kejiwaan yang membuat dia menjadi berada di luar kesadaran dan melakukan tindakan kriminal di luar kesadarannya,” ujar Aully.
Diberitakan sebelumnya, Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga mendapat hukuman seumur hidup dari pengadilan Manchester lantaran kasus pemerkosaan yang dilakukannya kepada 48 korban pria dalam rentang waktu 2,5 tahun.