as-cabut-ratusan-visa-mahasiswa-pro-palestina-begini-ceritanya
AS Cabut Ratusan Visa Mahasiswa Pro-Palestina, Begini Ceritanya
Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) mencabut lebih dari 300 visa mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi pro-Palestina. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pada Kamis (27/3).
Tindakan ini terkait dengan aksi-aksi yang terjadi di kampus-kampus AS, di mana mahasiswa menentang dukungan AS terhadap serangan Israel di Gaza.
Rubio menyebut bahwa pencabutan visa ini adalah langkah tegas terhadap para aktivis pro-Palestina yang dianggap mengganggu ketertiban kampus. Tapi, pernyataan ini menuai banyak kecaman.
AS Cabut Ratusan Visa Mahasiswa Pro-Palestina, Begini Ceritanya
Banyak orang menganggapnya sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh konstitusi AS.
Yang lebih kontroversial, ada kasus mahasiswa asal Turki, Rumeysa Ozturk, yang ditahan di Massachusetts setelah diduga terlibat dalam aktivitas yang mendukung Hamas. Namun, tuduhan ini masih belum jelas.
Beberapa mahasiswa yang terkena dampak langsung telah mengajukan gugatan hukum, karena merasa bahwa hak mereka untuk ikut serta dalam demonstrasi damai seharusnya dilindungi. Mereka berpendapat bahwa pencabutan visa ini adalah bentuk penindasan yang tidak bisa diterima.
Banyak yang mengkritik kebijakan ini, karena dianggap melanggar hak asasi manusia dan terlalu cepat mengaitkan aksi protes dengan terorisme. Pihak pemerintah AS menyatakan bahwa kebijakan ini dilakukan untuk menghindari dukungan terhadap kelompok teroris, namun banyak yang merasa bahwa kebijakan ini terlalu keras dan tidak adil.