Kedua Kalinya, Paus Orca Gendong Anak yang Sudah Mati
Live Poker Indonesia –Induk paus orca membawa anak paus yang telah mati untuk ke dua kalinya. Fenomena itu menimbulkan keresahan di kalangan ilmuwan.
Kamis (9/1/2024), tahlequah adalah induk paus orca bersama dengan kode J35 yang menarik perhatian dunia terhadap th. 2018 sebab menggendong anaknya yang telah mati selama 17 hari.
Ia yang menempuh jarak lebih berasal dari 1.600 kilometer, kembali perlihatkan tindakan berkabung yang serupa.
Anak paus terbarunya, seekor betina yang dikenal oleh para peneliti sebagai J61, pertama kali muncul terhadap tanggal 20 Desember di tempat Puget Sound di pantai barat laut negara anggota Washington oleh masyarakat umum.
Kedua Kalinya, Paus Orca Gendong Anak yang Sudah Mati
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional lantas mengonfirmasi penampakan berikut terhadap tanggal 23 Desember, menurut Dr. Michael Weiss, direktur penelitian di Pusat Penelitian Paus. Tragisnya, terhadap Malam Tahun Baru, anak paus itu dipastikan mati.
“Para peneliti telah melaporkan terhadap tanggal 5 Januari bahwa tahlequah tetap memiliki kandungan anak paus tersebut,” kata Dr Brad Hanson, seorang ahli biologi satwa liar di Northwest Fisheries Science Center, NOAA.
Informasi terbaru tentang kegiatan induk paus bersama dengan J61 bisa saja terbatas sebab grup keluarganya, atau kawanannya, meninggalkan pangkalan utama mereka di Puget Sound.
Tahlequah terus menerus menyenggol tubuh anak paus yang telah mati, yang beratnya kurang lebih 136 kg, bersama dengan moncongnya untuk menjaganya agar selamanya dekat dan mencegah lautan menarik bangkainya.
Seperti yang paling akhir kali, aku pikir telah memadai untuk mengenali betapa kuatnya ikatan ibu dan anak terhadap paus pembunuh (salah satu interaksi sosial terkuat terhadap hewan apa pun).
“Ini perlihatkan bahwa dia mengetahui tidak siap untuk melepaskannya,” kata Weiss, yang penelitian doktoralnya berfokus terhadap susunan sosial orca.
Hilangnya seekor anak paus tidak cuma berdampak buruk bagi Tahlequah, tapi termasuk bagi populasi paus orca Southern Resident yang terus menurun, yang berada di ambang kepunahan. Karena cuma tersisa 73 ekor terhadap 2019.
Menurut para peneliti, populasi Southern Resident tercatat sebagai tidak benar satu populasi mamalia laut yang paling terancam punah di Amerika Serikat.
Tindakan perasaan sedih ini menimbulkan keresahan di pada para peneliti, termasuk Weiss dan Hanson, sebab pengaruh fisik dan emosionalnya terhadap Tahlequah sebagai anggota populasi Penduduk Selatan yang benar-benar rentan.
Membawa beban ekstra berasal dari tubuh anak orca bakal membebani induknya dan memperlambat gerakannya, yang dapat berdampak terhadap kemampuannya melacak makan.
Namun, Weiss mencatat bahwa selama 17 hari orca berikut perlihatkan kesedihannya, tidak ada penurunan yang muncul terhadap kondisinya, yang dapat menjadi menandakan bahwa anggota kawanannya yang lain membantunya untuk meraih suplai makanan.
Meskipun lebih dari satu paus pembunuh betina diketahui berduka atas kehilangan anaknya bersama dengan cara yang serupa bersama dengan Tahlequah, jarak dan saat yang dibutuhkan untuk menggendong anaknya yang baru lahir terhadap th. 2018 membuatnya menjadi pengecualian.
“Perilakunya saat ini, yang mencerminkan tindakannya di era lalu, termasuk tidak biasa,” menurut Weiss.
Tahlequah diketahui sebagai ibu berasal dari orca lain, J47, yang kini berusia kurang lebih 14 tahun, dan termasuk J57, bayi yang lahir dua th. sesudah kematiannya di th. 2018.
“Paus pembunuh kebanyakan bereproduksi tiap-tiap lima th. sekali, menambahkan saat bagi induknya untuk pulih berasal dari tuntutan fisik kehamilan dan melahirkan,” kata Hanson.
Bandar Togel Online Terbaik | Situs Togel Terpercaya | Agen Togel Terbaik