Korban Pelecehan IWAS: Dibuntuti ke Kos-Diminta Bantuan Onani
Bandar Togel Terbaik – Pagi itu, sekitar akhir Februari 2024, situasi di Taman Udayana Mataram terlihat sepi. Beberapa orang di dekat pos polisi Taman Udayana Mataram berlalu-lalang. Sekitar pukul 09.30 Wita, mantan mahasiswi Universitas Mataram -sebut saja Ms X (24)- duduk sarapan di Taman Udayana.
Setelah sarapan sembari melihat maraknya kesibukan olahraga di Taman Udayana, Ms X bermaksud ulang ke kosnya di Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Namun, tiba-tiba IWAS (22) berkunjung bersama sempoyongan. Kepada Ms X, IWAS mengaku tengah mencari kekasihnya di Taman Udayana.
IWAS adalah pria difabel yang jadi tersangka persoalan dugaan pelecehan seksual terhadap MA, mahasiswi di Mataram. Korban IWAS tetap jadi tambah dan Ms X adalah korban dugaan pelecehan ke-17 yang mengungkap persoalan ini.
“Saya ingat itu akhir Februari 2024, aku sarapan di Taman Udayana. Berniat balik, aku jalur sedikit duduk di dekat pos polisi Taman Udayana sambil menanti ojek online (ojol), tiba-tiba IWAS berkunjung menghampiri saya,”
Korban Pelecehan IWAS: Dibuntuti ke Kos-Diminta Bantuan Onani
Menurut Ms X, IWAS saat itu menyatakan tanda-tanda perempuan yang dia sebut sebagai pacarnya. IWAS mengaku pacarnya mempunyai kabur motornya. Mendengar cerita IWAS, Ms X iba dan bermaksud membantu.
“Dia katanya mencari pacarnya yang bawa lari motornya. Dia menyatakan tanda-tanda wanita berikut ke saya,” ungkap perempuan asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu.
Lantas, Ms X menjawab tidak melihat sosok perempuan yang diceritakan IWAS. Setelah itu, IWAS berdiam diri di samping Ms X. Melihat IWAS yang tak memiliki ke-2 tangan, Ms X terasa iba dan berpikir IWAS sebetulnya butuh bantuan.
“Dia diam, tapi sesudah sebagian menit dia izin meminjam handphone saya. Saya kasihan saja, makanya aku kasih pinjam handphone saat itu,” kata mantan mahasiswi Fakultas Ekonomi Unram ini bercerita.
Singkat cerita, sesudah menunjang IWAS, Ms X langsung pulang ke kos sebab ojek online yang dia menanti sudah datang. Setiba di kamar kosnya yang berada di lantai dua, Ms X saat itu juga terperanjat mendengar pintu kamarnya diketuk.
“Ternyata tepat aku tutup pintu berkenan taruh tas saya, eh tersedia yang ketuk pintu kamar. Awalnya, aku pikir kakak aku ke kos. Eh, ternyata membuka pintu, kaget saya, IWAS sudah di depan kamar saya,” tutur Ms X.
Namun, saat itu Ms X belum menganggap jelek tentang IWAS. Ms X bertanya kepada IWAS bagaimana bisa pria itu didalam saat itu juga berada di kosnya.
“Dia bilang sebetulnya mengikuti aku dan minta maaf. IWAS bilang cuma berkenan menerima kasih sebab aku sudah kasih meminjam handphone,” cerita Ms X.
Masih di posisi yang sama, IWAS mengajak Ms X mengobrol lebih intens. Namun, Ms X tegas menolak lantaran IWS mendambakan berbicara berdua di didalam kamar.
“Jadi posisinya IWAS di depan pintu. Saya di didalam pintu. Saya tidak keluar kamar saat itu. Saya membuka pintunya sedikit saja,” ujar Ms X.
“Dia bilang sesudah itu, ‘Mbak boleh nggak aku masuk ke kamar kami ngobrol-ngobrol.’ Saya melarang kan. Saya bilang nggak boleh, kamar ini privasi saya. Kalau berkenan ngobrol ayo kami ngobrol di bawah di gazebo di halaman kos,” kata Ms X kepada IWAS.
Tindakan IWAS itu sebetulnya terasa memicu Ms X gusar. Namun, mereka tetap melangsungkan pembicaraan di gazebo halaman kos. Kepada Mz X, IWAS memperkenalkan dirinya sebagai seorang disabilitas yang mengajar seni musik di keliru satu sekolah di Kota Mataram.
“Saya jujur kaget, pergerakan IWAS ini cepat banget. Kan di kos aku itu banyak kamar, jadi dia nggak bisa saja cek kamar satu per satu. Ternyata sebetulnya dia buntuti aku ke kosan,” kata Ms X bersama nada geram.
Ketika mengobrol di Gazebo kos Ms X, IWAS sempat pula menceritakan terkecuali dia adalah seorang mahasiswa yang tengah berkuliah. IWAS sesudah itu menghendaki pendapat Ms X tentang sosoknya.
“Di sana aku berpikir ini orang butuh support. Kebetulan saat itu situasi kos sepi, tumben termasuk sepi. Kami duduk di situ. Dia suruh aku menanggapi. Saya berikan motivasi. Itu aku berbicara nyaris satu jam ya mirip dia,” beber Ms X.
Karena terasa topik pembicaraan sudah habis terhadap perkenalan pertama bersama IWAS, Ms X pun bermaksud ulang ke kamar. Bahkan Ms X menghendaki IWAS pulang dan melanjutkan pembicaraan di lain waktu. Saat itu, Ms X pun ulang ke kamar. Ternyata, IWAS ulang membuntuti.
“Saya bilang, terkecuali tersedia saat lain, nanti kami ngobrol ya. Saya bilang aku ulang capek,” tutur Ms X ke IWAS
Setelah itu, IWAS yang tetap duduk di gazebo kos Ms X pun mengucapkan selamat istirahat kepada Ms X. Tak lama sesudah itu, ketika Ms X menutup pintu kamar, IWAS ulang mengetuk. Tak dinyana, kata-kata yang dilontarkan IWAS saat itu juga memicu Ms X naik pitam.
“Dia, si IWAS ini bilang ‘Sebenarnya berasal dari tadi aku sudah nafsu mirip mbak.’ Saya kaget dong. ‘Burung aku sudah berdiri’ kata dia. Di sana dia membuktikan burungnya sudah berdiri di didalam celana. Saya emosi kan, anda jangan macam-macam,” ungkap Ms X geram.
Bahkan, saat itu IWAS terang-terangan menghendaki pertolongan masturbasi kepada Ms X. Bahkan, IWAS menjanjikan emas satu kotak. Mendapat keinginan tidak senonoh, Ms X tegas menolak.
“Dia bilang ke saya, ‘Kalau mbak berkenan keluarkan air mani saya, aku akan berikan emas satu kotak.’ Saya bilang, ‘Kamu lebih perlu emas tersebut. Saya tetap bisa mencari duit aku bilang,” tandas Ms X yang saat itu diliputi emosi.
Agen Poker Terpercaya | Poker Online Uang Asli | Poker Online Indonesia