Innalillahi, ‘Profesor Pisang’ Asal Bantul Meninggal Dunia

Poker Online, Togel Singapura, Togel HongkongPoker Online, Togel Singapura, Togel Hongkong

innalillahi-profesor-pisang-asal-bantul-meninggal-dunia

Innalillahi, ‘Profesor Pisang’ Asal Bantul Meninggal Dunia

Judi Bola Online – Lasiyo Syaifudin ‘Profesor Pisang’ asal Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, meninggal dunia. Lasiyo meninggal dunia Minggu (8/9) siang setelah menjalani perawatan di tempat tinggal sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul.
“Iya, tempo hari siang (Lasiyo meninggal dunia),” kata anak Lasiyo, Mustofa,

Mustofa menjelaskan, bahwa awalannya sang bapak mengeluh sakit punggung. Selanjutnya Tofa mempunyai ayahnya ke RSUD Panembahan Senopati atau RSPS Bantul.

“Terus stroke ringan, dan sempat istilahnya dikeluarkan dahaknya tapi tidak bisa keluar tetap paru-paru, gitu,” ucapnya.

Di area yang sama, tetangga Lasiyo, Diyarto menambahkan, Lasiyo sudah dua kali menjalani perawatan di tempat tinggal sakit. Perawatan pertama dijalani Lasiyo di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Bambanglipuro, lantas di RSPS.

Innalillahi, ‘Profesor Pisang’ Asal Bantul Meninggal Dunia
Jenazah almarhum Lasiyo dimakamkan di makam suci Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, hari ini kira-kira pukul 10.00 WIB.

Innalillahi, ‘Profesor Pisang’ Asal Bantul Meninggal Dunia

Sekadar diketahui, Lasiyo memperoleh julukan ‘Profesor Pisang’ karena keberhasilannya dalam pembibitan pisang. Lasiyo awalannya lakukan bisnis bertani sejak th. 1996. Namun, selagi itu Lasiyo bukan petani pisang, melainkan petani yang menanam padi, jagung, kedelai, kacang, cabai, terong maupun tomat.

“Seiring berjalannya waktu, tepatnya pascagempa bumi Mei 2006, saya baru merasakan bahwa budi energi tanaman pangan di sawah itu amat kurang sekali. Karena banyak petani hampir putus asa atau murung,” katanya selagi ditemui di kediamannya, Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Rabu (3/4).

Akhirnya ia pun tercetus inspirasi untuk memunculkan impuls para petani di Kalurahan Sidomulyo. Ide tersebut adalah bersama dengan cara menanam pisang dan sudah Lasiyo ajukan ke Lurah Sidomulyo selagi itu.

Lebih lanjut, pada 2007 keluar proyek farmer empowerment through agricultural technology and knowledge (FEATI) berasal dari pemerintah pusat. Proyek itu adalah program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.

Pada th. 2008 Ia mendapat ajakan berasal dari Fakultas Teknik Pertanian UGM untuk studi di Jakarta. Setelah mengikutinya, Lasiyo menjadi bisa mengembangkan lebih dari satu tipe tanaman pisang dan terjadi bersama dengan baik hingga memperoleh perlindungan berasal dari berbagai pihak.

“Pengalaman saya nol karena saya kendati dijuluki profesor tapi saya tamatan SD. Jadi hanya otodidak dan saya hanya sering mencoba layaknya apa nanti hasilnya,” katanya.

Setelah memperoleh pengetahuan tersebut, Lasiyo menjadi merambah ke pembibitan pisang. Dari situ pembibitannya banyak yang sukses hingga selanjutnya Sidomulyo jadi juara nasional.

“Akhirnya setelah 2009-2011 saya merangkak pembibitan, penangkaran hasil pembelajaran tiga th. itu. Selama itu bisa bibit juga untuk bertanam hingga pembinaan maupun pengarahan, lantas th. 2012 Sidomulyo juara nasional,” ujarnya.

Dengan pencapaian itu, Sidomulyo jadi lebih mudah untuk mendapat perlindungan bibit pisang dan lain-lain. Pencapaian Lasiyo pun terdengar hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan selanjutnya menopang sebabkan koperasi Agro Mirasa Boga Bantul Yogyakarta atau disingkat ‘Amboy’.

 

Casino Online | Togel Singapura  | Togel Hongkong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *