mengenal-suku-mandar-asal-usul-budaya-hingga-kehebatannya
Mengenal Suku Mandar: Asal Usul, Budaya hingga Kehebatannya
Bandar Togel Terbaik – Suku Mandar adalah tidak benar satu kelompok etnis terbesar yang menduduki lokasi Sulawesi Barat. Suku ini dulunya tergabung dalam suku-suku utama di Sulawesi Selatan layaknya Bugis, Makassar dan Toraja, hingga Sulawesi Barat berdiri sebagai provinsi terhadap th. 2004.
Di daratan Pulau Sulawesi, suku Mandar merupakan etnis terbesar ke-2 sehabis Bugis. Tidak hanya di Sulawesi Barat, suku Mandar juga terdapat di lebih dari satu tempat lain juga Kalimantan.
Suku Mandar mempunyai peristiwa dan tradisi budaya yang menarik untuk diketahui.
Asal-Usul Suku Mandar
Melansir buku yang berjudul “Polewali Mandar, Alam. Budaya. Manusia” yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Polewali Mandar, disebutkan bahwa suku Mandar terbentuk sejak abad XVI. Pembentukan ini berlangsung sehabis tersedia persekutuan antara 7 kerajaan di pesisir atau disebut pitu baqbana binanga bersama 7 kerajaan berasal dari pegunungan atau pitu ulunna Salu.
Mengenal Suku Mandar: Asal Usul, Budaya hingga Kehebatannya
Tujuh kerajaan pesisir meliputi kerajaan Balanipa, Sendana, Pamboang, Banggae, Tappalang, Mamuju, dan Binuang. Sementara kerajaan pegunungan meliputi kerajaan Rantebulahang, Aralle, Tabulahang, Mambi, Matangnga, Tabang, dan Bambang.
Keempat belas kerajaan berikut sehabis itu setuju untuk bersatu membentuk sebuah persekutuan suku bangsa yang saling menguatkan dan melengkapi satu mirip lain. Dari situlah asal-usul terciptanya suku Mandar.
Nama ‘Mandar’ sendiri hingga selagi ini selalu menjadi perdebatan. Para ilmuwan dan budayawan Sulawesi Barat belum mempunyai kesepakatan akan asal usul kata ‘Mandar’ yang digunakan.
Sebagian menyatakan bahwa nama ‘Mandar’ berasal berasal dari kata ‘Sipamandar’ yang artinya saling melengkapi. Kata ini lahir berasal dari persekutuan 14 kerajaan berikut yang berlangsung terhadap th. 1580 silam.
Namun, sejumlah literatur menyatakan bahwa kata ‘Mandar’ udah tersedia jauh sebelum akan persekutuan berikut terjadi. Data ini muncul berasal dari peta-peta Eropa th. 1534-1540 yang berisi kata ‘Mandar’ terhadap catatan pendaratan pertama pedagang Portugis di Pulau Sulawesi terhadap th. 1530.
Pendapat lain menyatakan kata Mandar berasal berasal dari nama sebuah sungai di Balanipa, yaitu “Sungai Mandar” atau sungai Tinambung selagi ini ini. Hal ini dilandaskan bahwa Kerajaan Balanipa adalah tidak benar satu berasal dari 14 kerajaan yang mempunyai dampak politik yang lumayan kuat selagi itu, supaya nama persekutuan berikut dikenal bersama “Mandar”.
Bahasa Suku Mandar
Suku Mandar memakai bahasa Mandar. Penggunaan Bahasa Mandar mempunyai sejumlah dialek yang berbeda.
Dialek ini tergoda kawasan setempat. Adapun lokasi Sulawesi Barat yang memakai bahasa Mandar antara lain Majene, Polewali Mandar dan Mamuju.
Menurut pakar bahasa Mandar, Abdul Muthalib, ciri utama bahasa Mandar adalah bunyi ucapan terhadap huruf b, d, j, dan g. Bila huruf-huruf itu diapit bersama huruf vokal maka pelafalannya menjadi berubah.
Seperti terhadap kata ‘pebamba’ menjadi ‘pevamba’, kata ‘dada’ menjadi ‘dazda’. Kemudian kata ‘bija’ menjadi ‘bijya’ dan “magara” menjadi “maghara”.
Dialek bahasa Mandar yang paling banyak digunakan adalah dialek Balanipa, yaitu ujaran-ujaran, bahasa atau logat bahasa Mandar yang dipakai oleh rakyat di tempat Balanipa. Dialek Balanipa juga mempunyai sejumlah varian layaknya Lapeo, Pambusuang, Karama, Napo, Tandung dan Toda-todang.