3 Ciri-ciri Restoran BBQ Korea Kurang Enak Menurut Chef Korea
Togel Hongkong – Restoran BBQ Korea kini menjadi tempat santap favorit foodies Indonesia. Namun tak semua restoran layak dikunjungi menurut chef Korea ini sebab pengalaman santapnya tak akan sepadan. Ini ciri-cirinya.
Korea Selatan mempunyai menu BBQ dengan kata lain daging panggang yang digandrungi masyarakat Indonesia. Dikenal bersama sebutan Korbeq dengan kata lain Korean BBQ, menu utamanya bersifat irisan daging sapi yang dipanggang hingga matang.
Daging Korean BBQ selanjutnya disantap bersama daun selada dan kimchi supaya lebih enak. Dibanding BBQ khas Jepang yaitu yakiniku, daging BBQ Korea menghadirkan jenis daging yang lebih beragam, termasuk daging babi, ayam, hingga seafood untuk dipanggang.
Kini di Indonesia, terlebih di kota-kota besarnya, telah hadir banyak restoran BBQ Korea. Mereka berlomba-lomba tawarkan BBQ Korea terenak bersama harga bersaing, menjadi dari Rp 100 ribuan hingga yang premium sekalipun.
3 Ciri-ciri Restoran BBQ Korea Kurang Enak Menurut Chef Korea
Namun tak semua restoran BBQ Korea layak dikunjungi menurut chef Korea yang berkarir di New York, Samuel Kim. Ia menyatakan tersedia sebagian tanda yang memperlihatkan menu di sebuah restoran Korea BBQ tidak cukup enak.
1. Tawarkan rancangan AYCE
Di sedang gempuran tren restoran All You Can Eat (AYCE), BBQ Korea pun ditawarkan bersama sistem serupa. Namun menurut chef Samuel, ini bukan pilihan terbaik. “Biasanya, ketika kamu makan AYCE, menunya adalah prasmanan,” ujarnya.
Ia menyatakan menu daging AYCE kebanyakan diproduksi massal supaya tidak mementingkan kualitasnya. “Kecuali di restoran AYCE fancy. Jika tidak, restoran BBQ Korea AYCE adalah red flag bikin saya,” kata chef Kim.
Ia sendiri mengaku jarang makan di restoran AYCE, meski menurutnya restoran ini sebenarnya senantiasa mempunyai pasar untuk mereka yang lebih mementingkan kuantitas dari pada kualitas. “Namun untuk kamu yang mau makan BBQ Korea autentik bersama rasa enak, jangan makan di resto AYCE,” sambung chef Kim.
2. Daging tidak dipanggang di depan pelanggan
Tanda sebuah restoran BBQ Korea tidak cukup patut dikunjungi termasuk terlihat dari langkah masaknya. Jika mereka tidak memanggang daging di depan pelanggan, maka itu adalah red flag.
Menurut Kim tersedia 2 alasan absennya praktek tersebut menjadi tanda restoran BBQ Korea tidak cukup patut dikunjungi. “Pertama, saya mempertanyakan mutu daging yang dipakai sebab mereka tidak menunjukkannya mentah kepada pelanggan. Kedua, ini menyalahi keputusan utama BBQ Korea,” katanya.
Menurut Kim, BBQ Korea secara tradisional merupakan bentuk perayaan semua komunitas. “Setiap orang akan duduk mengitari tempat memanggang daging,” kata Kim.
Ia menyatakan kebanyakan chef di restoran BBQ Korea autentik tidak akan memanggang daging hingga masak sebab mereka melepas pelanggan turut mengambil tanggung jawab. Praktik ini merupakan bagian dari ‘adat tradisional’.
3. Suasana restoran benar-benar ramai
Chef Kim termasuk menyatakan suasana restoran termasuk sanggup menjadi penanda apakah restoran BBQ Korea layak dikunjungi atau tidak. Jika benar-benar ramai, lebih-lebih seperti di klub malam, itu menjadi red flag menurut chef Kim.
Ia mengakui itu bisa saja efek dari pengalamannya lahir dan besar di Korea Selatan dimana budaya menikmati BBQ Korea di restoran bersama nuansa tradisional dan komunal.
Kim memastikan saling berbagi makanan dan mengobrol merupakan bagian perlu dari pengalaman makan BBQ Korea. Chef Kim mengatakan, “BBQ Korea bagi saya adalah temapt dimana Anda sanggup memandang orang-orang yang makan bersama Anda. Bukan tempat yang gelap dan Anda sanggup benar-benar mendengar obrolan.”
“Pengalaman ini perihal memakan daging segera dari panggangan sambil mengobrol, pesan bir, dan Soju. Ini seperti BBQ di halaman belakang tempat tinggal yang Anda laksanakan bersama teman-teman Anda, tetapi Anda mengadakannya di restoran,” tutup chef Kim.
Agen Togel Terpercaya | Situs Togel Terpercaya | Bandar Togel Online