Pendaki Semarang Tewas di Gunung Agung, Upacara Pembersihan Digelar
Judi Poker Online – Pendaki gunung asal Semarang, ditemukan tewas di gunung Agung, Bali. Upacara pembersihan pun digelar di gunung paling suci bagi warga Bali tersebut.
Desa Adat Besakih melakukan BANJIR SKETER DISINI upacara pembersihan sehabis pendaki bernama Alexander Bimo Haryotejo (60) asal Semarang, Jawa Tengah meninggal dunia di Gunung Agung lebih berasal dari satu selagi yang lalu.
Upacara pembersihan seterusnya ditunaikan di lokasi pendaki seterusnya meninggal dan Pura Pengubengan, pada Sabtu (16/3) siang.
Pendaki Semarang Tewas di Gunung Agung, Upacara Pembersihan Digelar
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengatakan, upacara pembersihan di lokasi pendaki yang meninggal yaitu di ketinggian 2.833 mtr. di atas permukaan laut (mdpl).
Total tersedia 15 orang pendaki yang turut terlibat dan satu orang jro mangku sebagai pemuput atau penyelesai didalam upacara pembersihan tersebut.
“Untuk yang turut naik ke Gunung Agung, mereka berangkat dini hari. Setelah hingga di lokasi upacara pembersihan langsung dilakukan,” kata Widiartha.
Setelah upacara pembersihan di Gunung Agung, dilanjutkan dengan upacara pembersihan di Pura Pengubengan dengan mengfungsikan caru mancawarna atau mengfungsikan lima ekor ayam tidak serupa warna dan juga lebih berasal dari satu bebantenan lainnya.
Pihaknya berharap, kejadian pendaki gunung yang meninggal dunia di Gunung Agung ini merupakan yang paling akhir kalinya.
“Bagi pendaki yang udah jadi tidak dapat untuk melakukan pendakian sebaiknya jangan memaksakan diri. Supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Widiartha.
Upacara pembersihan seterusnya terhitung disaksikan oleh semua prajuru Desa Adat Besakih dan lebih berasal dari satu masyarakat sekitar. Dengan tersedia upacara seterusnya di inginkan Gunung Agung dapat ulang suci. Apalagi didalam selagi dekat dapat ditunaikan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK).
Pendaki bernama Alexander itu dianggap meninggal dunia karena hipotermia. Ketika Alexander mendaki, Gunung Agung sesungguhnya sedang dilanda cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin kencang. Alexander dianggap meninggal dunia karena di serang hipotermia.