Pilu Abu Bakar di Cirebon, Tidur di Atas Genangan Air dari Atap Bocor
Togel Online Terbaik –Tingkat kemiskinan ekstrem tetap sanggup ditemukan di lokasi Kabupaten Cirebon, seperti yang dialami oleh Abu Bakar (58) yang telah puluhan tahun perlu hidup di rumah beralaskan tanah bersama dengan BANJIR SKETER DISINI atap yang hampir ambruk.
Warga Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon ini hanya bergantung pada barang rongsok yang ia kumpulkan tiap-tiap hari.
Ayah dari 3 orang anak ini menyampaikan, untuk pendapatan tiap-tiap hari tidak menentu. Tergantung dari hasil barang rongsok yang ia cari memanfaatkan sepeda tua miliknya.
“Setiap hari saya hanya cari plastik bekas (rongsok). Tahu sendiri jika cari barang rongsok kan gak nentu,”
Dengan suasana seperti itu, ia mengaku ketiga anaknya tidak sanggup mendapatkan pendidikan yang layak. Dimana ketiga anaknya hanya sanggup lulus di tingkat sekolah dasar.
Pilu Abu Bakar di Cirebon, Tidur di Atas Genangan Air dari Atap Bocor
Karena dua anak lainnya telah berumah tangga, agar waktu ini dia bersama dengan satu anak lainnya tinggal di rumah yang hampir ambruk tersebut. Sebelumnya pada tahun 2018 yang lantas sang istri pun telah mendahuluinya meninggalkan dunia.
“Anak saya kan tiga, yang dua telah nikah mereka juga susah, terus yang satunya ulang tetap ikut sama saya. Istri saya juga telah meninggal 6 tahun yang lalu,” bebernya.
Rumah berukuran 6×5 mtr. persegi yang waktu ini ditinggalinya tidak memiliki kamar mandi dan toilet. Sehingga tiap-tiap hari ia bersama dengan anaknya perlu ke sungai untuk mandi atau sebatas membuang air yang jaraknya lebih kurang 100 mtr. dari rumahnya.
“Ya dari tahun 1992 saya jika mandi di sungai, membuang air juga ke sungai. Soalnya saya gak memiliki kamar mandi,” ujarnya.
Pada tahun 2006 yang lalu, ia sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat untuk perbaikan rumah seadanya.
“Dulu tahun 2006 saya dapet bantuan, hanya bikin tembok aja. Sebelumnya sih rumah saya hanya pake bambu aja,” ungkapnya.
Dengan suasana cuaca hujan seperti ini, ia tidak memungkiri jika rumah yang ditinggalinya mengalami kebocoran yang memadai parah. Sehingga air hujan pun membanjiri hampir lebih dari satu rumahnya.
“Kalau hujan nih, yaudah saya jika berkenan tidur juga bareng sama genangan airnya. Kadang-kadang saya juga perlu tidur sambil duduk soalnya kan banjir di dalem rumahnya,” ungkapnya.
Lebih mengenaskan lagi, ia juga mengaku selama bertahun-tahun tidak pernah mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
“Kalau boleh jujur telah bertahun-tahun saya juga gak pernah dapet bansos,” paparnya.
Dengan suasana ini, ia bersama dengan satu orang anaknya tidak memungkiri perlu seringkali puasa dikarenakan tidak memiliki uang hanya sebatas untuk belanja makanan.
“Anak saya juga kan bantuin saya ngerongsok, menjadi jika gak dapet uang ya sering puasa,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Imron Rosyadi waktu dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya bersama dengan sejumlah satuan kerja perangkat area (SKPD) dapat langsung jalankan usaha untuk menangani kemiskinan ekstrem yang tetap sanggup dijumpai di lokasi Kabupaten Cirebon.
“Saya telah mendengar kabar itu, saya juga telah perintahkan langsung ke SKPD terkait bikin langsung bantu untuk perbaikan rumah dan bantuan bansos,” ucapnya.
Ia menjelaskan, tingkat kemiskinan di Kabupaten Cirebon dari tahun ke tahun telah merasa tertangani. Tingkat kemiskinan berjalan penurunan dari 2,27 di tahun 2022 menjadi 1,98 pada tahun 2023.
“Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Cirebon berjalan penurunan dari 0,59 di tahun 2022 menjadi 0,53 pada tahun 2023,” pungkasnya.
Melansir data yang dirilis oleh Badan Pusat Statisik (BPS) Kabupaten Cirebon, jumlah masyarakat miskin merasa dari tahun 2021-2023 mengalami penurunan.
Pada tahun 2021 jumlah masyarakat miskin berjumlah 271,02 ribu jiwa, tahun 2022 berjumlah 266,10 ribu jiwa dan pada tahun 2023 berjumlah 249,18 ribu jiwa.