Ada Makam di Tengah-tengah Tol Jogja-Solo, Ini Sosoknya
Togel Online Terbaik – Ada satu makam yang masih berdiri di sedang jalan tol Jogja-Solo. Makam itu milik seseorang bernama Kyai Kromo Ijoyo alias Mbah Celeng. Siapakah dia?
Makam Kyai Kromo Ijoyo itu berada di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Warga sekitar dan para sesepuh meyakini jika makam itu keramat.
Lurah Tirtoadi, Mardiharto, yang terhitung mengaku sebagai keliru ahli waris atau trah dari Kyai Kromo, menceritakan tentang sosok Kyai Kromo.
Dari cerita turun temurun yang didengarnya, Kiai Kromo atau Mbah Kromo merupakan keliru satu pendiri kampung Ketingan yang hidup terhadap era penjajahan Belanda.
Ada Makam di Tengah-tengah Tol Jogja-Solo, Ini Sosoknya
“Kalau dari cerita itu Mbah Kromo itu masanya dari Sultan HB VII, jika katanya masih tersedia interaksi darah dari Kasultanan,” sadar Mardiharto sementara ditemui di kantor Kalurahan Tirtoadi, beberapa sementara lalu.
Mbah Kromo dikisahkan mengungsi dan keluar dari Keraton Jogja dan hingga ke Ketingan. Mbah Kromo pun dipercaya sebagai masyarakat pertama dan pendiri Ketingan.
Selain sebagai tetua kampung, Mbah Kromo terhitung disebut sebagai keliru satu prajurit dari Pangeran Diponegoro.
“Ceritanya jika dari orang-orang layaknya itu. Tapi aku tidak sadar apakah itu ceritanya tepat atau tidak, atau ditambahi aku ndak tahu,” ungkap dia.
Keberadaan makam Mbah Kromo ini lumayan tersohor. Banyak peziarah mampir di hari-hari tertentu. Bahkan tersedia yang mampir untuk bersemedi dengan maksud tertentu.
“Di situ banyak yang sesirih, semedi. Ziarah itu sering. Malam Jumat dan Selasa Kliwon itu masih banyak yang di sana. Di situ itu banyak yang kabul (terkabul),” ujar dia.
Kini, dengan adanya pembangunan tol Jogja-Solo, makam Mbah Kromo mesti dipindah. Sebagai keliru satu ahli waris, Mardiharto mengidamkan supaya makam itu dipindah ke lokasi yang lebih baik dan dibuatkan bangunan baru yang lebih baik.
“Ya nunggu aja. Itu kan nanti mesti tersedia (lokasi pengganti). Tapi yang sadar itu ya jika dari aku mengidamkan penginnya dipindah di gumuk, bermakna tanah yang munthuk, tapi di situ kan nggak ada. Paling nanti ya makamnya bakal kami naikkan, tapi itu kan nanti kesepakatan warga. Iya (bangunannya) lebih baik,” mau dia.
Togel Online Terbaik | Agen Togel Terpercaya | Bandar Togel Terbaik