Inilah Bahaya Gigitan Kutu Kucing bagi Manusia
LIVE TOGEL TERPERCAYA – Seberapa berbahayakah gigitan kutu kucing terhadap manusia, dan bagaimana kita bisa menghindari tergigit kutu kucing, mengingat ukurannya sangat kecil.
Manusia rentan atau berisiko terkena gigitan kutu, terutama memelihara binatang berbulu di rumah, misalnya kucing. Jika tidak dibarengi dengan perawatan yang rajin dan tepat, rumah Anda mungkin dipenuhi oleh parasit tak bersayap ini.
Kutu kucing atau dalam sebutan ilmiahnya Ctenocephalides felis, meski tidak bisa terbang tetapi memiliki kemampuan luar biasa untuk melompat. Panjang tubuhnya hanya sekitar 3 mm, namun kutu kucing dapat melompat sangat jauh, berkali-kali lipat dari ukuran tubuhnya–sekitar 15 cm secara vertikal dan 33 cm secara horizontal.
Kutu lebih suka hidup dengan anjing atau kucing, tetapi jika populasinya tumbuh, kutu dapat menyebar dan tinggal di serat karpet, sofa, tempat tidur, atau halaman rumah. Berikut bahaya penyakit yang bisa ditularkan akibat gigitan kutu kucing:
1. Dermatitis
Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan dermatitis serius pada hewan maupun manusia. Itu karena gigitannya mengandung air liur yang menjadi alergen bagi manusia. Berdasarkan pola karakteristik gigitan, kutu lebih senang menggigit bagian pergelangan kaki.
Ketika mengalami ini, kulit akan terasa sangat gatal dan muncul iritasi. Meski digaruk secara lembut pun bisa terasa menyakitkan, terlebih di malam hari. Reaksi kulit terhadap gigitan ini biasanya berlangsung beberapa hari. Namun dalam kasus yang parah dapat bertahan hingga dua tahun.
Mengutip Dermatitis Caused by Ctenocephalides Felis (cat flea) in Human dalam Journal US National Library of Medicine pada 2014, tak sedikit pula bahwa gigitan ini dapat mengakibatkan reaksi alergi parah pada individu yang rentan, tetapi juga menggaruknya dapat menyebabkan infeksi sekunder.
Inilah Bahaya Gigitan Kutu Kucing bagi Manusia
2. Wabah pes
Pes adalah penyakit yang pernah membunuh hampir setengah populasi di Eropa pada abad pertengahan, dan wabahnya masih ada di mana-mana hingga sekarang.
Kutu menjadi inang bagi bakteri pes, Yersinia pestis. Kucing dapat terkontaminasi oleh wabah pes setelah makan tikus yang terinfeksi kutu. Kucing-kucing itu kemudian dapat membawa kutu ke rumah, lalu dapat menggigit manusia dan menularkan penyakit. Untungnya, pes dapat diobati dengan mengonsumsi antibiotik.
3. Murine tifus
Murine tifus disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh kutu yang terinfeksi dari tikus ke kucing atau manusia. Ini ditularkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi atau bersentuhan dengan kotorannya. Dan dengan mudah kucing membawa kutu masuk ke dalam rumah.
Gejala yang dirasakan ketika tergigit kutu terinfeksi murine tifus ini meliputi sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, lemas, dan demam yang sangat tinggi hingga 105 derajat yang dapat bertahan selama lebih dari seminggu.
4. Tularemia
Tularemia adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis dan ditemukan pada hewan seperti tikus kemudian ditransfer ke kucing maupun manusia. Gejala umum yang dirasakan berupa demam mendadak, menggigil, diare, nyeri sendi, dan lemah otot.
Kasus tularemia paling parah terjadi ketika bakteri dihirup dan ditularkan melalui kulit. Meski tidak menular, Tularemia bisa mengancam jiwa. Sebab gejalanya menyerupai penyakit lain sehingga sulit didiagnosis dan mendapat pengobatan yang tepat.
5. Alergi
Reaksi alergi adalah efek yang sering dirasakan usai terkena gigitan dan kotoran kutu kucing. Gigitan kutu kucing sering menyebabkan bintik-bintik merah, mirip dengan gigitan nyamuk tetapi lebih kecil.
Tak jarang disertai bengkak dan rasa gatal hebat. Gatal-gatal adalah tanda-tanda sederhana reaksi alergi terhadap gigitan kutu. Ini dapat diobati dengan resep dokter atau obat antihistamin.
6. Cacing pita
Cacing pita juga dapat ditularkan ke manusia oleh kutu kucing jika kutu tidak sengaja tertelan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terhadap infeksi cacing, tetapi siapa pun dapat terinfeksi.
Gejala infeksi cacing pita sering mirip dengan gejala penyakit lain, meliputi penurunan berat badan tiba-tiba, kehilangan nafsu makan, mual, lemah, dan diare. Anda mungkin harus menjalani beberapa siklus pengobatan untuk benar-benar membersihkan cacing pita dari dalam tubuh.
Berita Menarik Lainnya :